Pernah
atau tidak kita merasakan diri kita diperhatikan walaupun pada ketika
itu kita bersendirian? Atau kita tidak rasa apa-apa? Tenggelam dalam
dunia sendiri.. Fokus buat kerja sampai tidak hiraukan sekeliling?
Pernah dengar istilah Muraqabah?
Secara bahasa mudah, ia bermaksud
merasakan keagungan Allah swt di setiap waktu dan keadaan serta
merasakan kehadiran-Nya, walaupun di saat kita bersendirian ataupun
berada di khalayak ramai.
Kalau
kita sentiasa merasakan diri kita diperhatikan, mesti kita takut hendak
buat apa-apa kesalahan atau dosa kan? Hatta nak buang secara sembunyi
bungkusan gula-gula (selit di mana yang sempat je) pun mesti kita tak
berani kan. Itu belum lagi perilaku/dosa yang lebih besar lagi..
Andai kita punyai perasaan muraqabah yang sebenarnya, inshaa allah segala perbuatan tidak elok kita dapat hindarkan.
Tapi mudahkah untuk kita menghadirkan perasaan muraqabah itu? Cakap mungkin senang.. Praktikalnya?
Muraqabah mengingati Allah dengan cara merenung dan meneliti kebesaran, keagungan dan kekuasaan Allah. Mampukah kita melihat dengan pandangan matahati, yakin dan ikhlas hanya kepada Allah S.W.T semata-mata di samping melupakan buat seketika sesuatu yang selainNya?
Andai
perasaan ini benar dirasa, pasti kita sentiasa takut dan akur dengan
azab Allah. Pasti kita lah hamba Allah yang sangat-sangat mengharapkan
ehsan dan rahmat Allah.
Mampukah kita berselindung dari Allah S.W.T? Sedangkan Allah sentiasa memerhatikan kita, tahu akan setiap gerak hatii kita..
"Sesungguhnya bagi Allah tidak ada
sesuatu yang tersembunyi baik di bumi ataupun di langit."
(Ali-Imran: 5)
"Dia Maha Mengetahui akan kekhianatan
mata -maksudnya pandangan mata kepada sesuatu yang dilarang atau
kerlingan mata sebagai ejekan dan lain-lain perbuatan yang tidak baik-
dan apa saja yang tersembunyi dalam hati."
(al-Mu'min: 19)
Ya Allah.. sucikan, bersihkan hati kami dari palitan kekotoran dan kejinya hati jahat kami ini..
No comments:
Post a Comment