Bismillah..
Jual
beli dalam kehidupan hari ini tidak dapat dipisahkan. Boleh dikatakan
setiap hari kita melakukan transaksi ini. Membeli makanan, pakaian dan
keperluan lain di pasaraya dan kedai-kedai. Dan tidak dapat lari dari
arus kini yang lebih selesa membeli belah secara online. Namun andai
kita kupas transaksi ini dengan lebih dalam pasti kita lebih jelas.
Urusan jual beli mempunyai rukun dan syaratnya tersendiri yang harus dipenuhi agar jual belinya sah menurut syara'.
Rukun Jual Beli:
- Dua pihak membuat akad (penjual dan pembeli)
- Objek akad (barang dan harga)
Barang yang diperjual-belikan harus memenuhi syarat-syarat yang diharuskan, antara lain :
- Barang yang diperjual belikan itu halal.
- Barang itu ada manfaatnya.
- Barang itu ada ditempat atau tidak ada (ditempat lain) -perlukan pemahaman yang jelas
- Barang itu merupakan milik penjual atau dibawah kekuasaannya - perlukan pemahaman yang jelas
- Barang itu perlu diketahui dengan jelas oleh penjual dan pembeli - dari segi sifat, bentuk dan kadarnya.
- Ijab qabul (perjanjian/persetujuan)
-
perlunya kerelaan antara penjual dan pembeli (suka sama suka). Ekspresi
kerelaan adakalanya terlalu subjektif dan hanya hati yang tahu.
Makanya, melalui ucapan ijab (dari penjual) dan kabul (dari pembeli)
boleh menggambarkan kerelaan antara kedua mereka.
- syarat-syarat ijab kabul adalah :
- akil baligh
- kabul harus sesuai dengan ijab
- ijab dan kabul dilakukan dalam satu majlis
Huraian mengenai hal-hal yang tidak boleh diurus niaga, cara perlaksanaan jual beli dan masalah-masalah lain juga perlu difahami agar tidak timbul kekeliruan dan menyalahi di sisi Islam. Wallahu aklam..
Jadi
bagaimana urusan jual beli di online yang mana pembeli tidak dapat
melihat barangan secara fizikal dan nyata? Untuk tahu penjelasannya,
boleh ke link http://awatifali.blogspot.com/2013/10/bisnes-online-dalam-islam.html
No comments:
Post a Comment